uploaded.to

Halal Guide

Label

Kamis, 18 November 2010

Dari Halalguide.info : Halal Versus Selera Anak

permen2Jangan sampai anak ketagihan. Perlu peran dari orang tua untuk memilihkan makanan yang halal dan sehat untuk anak. Jenis makanan seperti permen, jeli, snack, cokelat, permen lunak, marshmallow, dan aneka biskuit menjadi favorit bagi sebagian besar anak-anak kita. Sedangkan untuk minuman, berbagai minuman warna-warni dengan aneka rasa selalu menjadi proiritas yang mereka gemari. Kebanyakan makanan dan minuman tersebut dijajakan secara bebas di toko-toko dan warung-warung.
Sejalan dengan selera itu, para produsen pun berlomba menawarkan aneka produk mereka dengan tampilan yang menarik dan warna-warni. Mereka juga menampilkan tokoh kegemaran anak-anak dalam kemasan dan memberikan iming-iming hadiah. Berbagai promosi juga ditampilkan di TV dengan gaya yang sangat disukai.
Permen
Permen menjadi salah satu makanan paling digemari anak kita. Rasanya yang manis dan tersedia dalam berbagai pilihan rasa kesukaan anak, tidak jarang membuat anak-anak ketagihan. Apalagi dengan terus berkembangnya teknologi. Permen dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan tekstur.
Melihat bagaimana anak begitu menyukai permen amatlah mudah. Cobalah tengok gigi mereka. Hampir tidak ada anak yang giginya masih utuh di usia lima tahun. Memang inilah salah satu efek buruk permen bagi anak. Anak yang belum bisa atau terbiasa menggosok gigi tidak dapat membersihkan sisa-sisa permen, terutama permen empuk, yang menempel pada gigi. Sisa permen yang manis akan difermentasi bakteri menghasilkan asam. Asam mengikis lapisan email gigi dan menyebabkan keropos atau gigi belubang.
Dari segi kehalalannya, permen lunak cenderung memiliki peluang lebih besar tersusupi komponen tidak halal. Permen ini tidak hanya terdiri dari gula dan perisa seperti pada permen keras, tetapi juga ditambahkan bahan pengenyal. Pengenyal yang umum dipakai adalah gum dan gelatin.
Gum terbuat dari getah tumbuhan sehingga aman ditambahkan. Namun permen lunak akan menjadi bermasalah bila yang ditambahkan adalah gelatin. Berasal dari binatang apa dan bila sapi, bagaimana disembelihnya ?
Makanan manis lain yang menjadi tren di kalangan anak-anak adalah marshmallow. Tekstur kenyalnya didapat dengan menambahkan gelatin. Umumnya marshmallow yang beredar di pasaran berasal dari produk impor. Karena itu peluang gelatin yang digunakan berasal dari binatang tidak halal cukup besar. Sebaiknya orangtua lebih cermat memperhatikan komposisi bahan dan tinggalkan bila ada yang meragukan.
Jeli
Perhatian khusus perlu diberikan kepada jeli yang kenyal. Bahan yang digunakan bisa dari tepung konyaku atau gelatin. Tepung konyaku berasal dari sejenis umbi-umbian sehingga aman dari sisi kehalalan dibandingkan dengan yang menggunakan gelatin.
Bahan yang perlu dicermati dalam jeli adalah perisa, pewarna, dan pemanis buatan yang digunakan. Selain berpeluang tidak halal, penggunaan bahan-bahan sintetis terutama untuk anak-anak dapat menimbulkan dampak gangguan kesehatan di kemudian hari. Jangan membeli hanya karena harganya murah atau karena anak suka. Pertimbangkan juga efeknya terhadap anak-anak yang kita sayangi.
Snack
Snack disukai anak-anak karena renyah dan gurih. Dengan berbagai rasa seperti sapi panggang, ayam, rumput laut, piza dan sebagainya, makanan ini tidak terpisahkan lagi dari anak-anak. Namun hati-hati, jangan membiarkan anak mengkonsumsi makanan jenis ini tanpa membatasinya.
Berbagai rasa pada snack didapatkan dari perisa plus MSG. Perisa daging perlu diwaspadai karena ada yang diekstrak dari bagian tubuh manusia seperti rambut dan bisa juga berasal dari binatang tertentu yang tidak halal.
Selain itu, MSG diindikasikan memiliki berbagai dampak membahayakan terutama bagi anak-anak. Daya tahan tubuh mereka yang masih rendah menjadikan mereka lebih rentan terkena dampak tersebut dibandingkan orang dewasa. Selera makan anak juga dapat terganggu bila citarasa gurih MSG telah terlanjur terpatri di lidah anak. Makanan rumah akan dirasakannya hambar sehingga anak menjadi sulit makan.
Coklat
Aneh rasanya bila ada anak tidak suka coklat. Kandungan gizi coklat cukup baik karena mengandung susu. Namun termasuk makanan berkalori tinggi yang membuat anak gemuk dapat semakin melar badannya. Jangan lupa untuk menggosok gigi anak setelah makan coklat karena bakteri gigi juga sangat menyukai makanan menempel seperti ini.
Titik kritis kehalalan coklat terletak pada penggunaan emulsifier, yaitu zat tambahan yang berfungsi menyatukan komponen-komponen coklat yang sulit bercampur sehingga menjadi campuran yang lembut dan lumer di mulut. Emulsifier ini bisa berasal dari bahan nabati maupun hewani. Nah, bila emulsifier yang digunakan berasal dari hewan, tentu menuntut perhatial ekstra dari segi kehalalannya.
Itulah beberapa jenis makanan yang lekat dengan dunia anak. Mengkonsumsinya sesekali tentu tidak mengapa. Namun jangan sampai anak ketagihan. Dalam hal ini, perlu peran dari orangtua untuk memilihkan makanan yang halal dan sehat untuk anak. Yang terbaik tentu bila orangtua menyediakan makanan sehat yang diolah sendiri secara higienis. Bagi yang tidak sempat, berbagai buah dengan potongan yang menarik dapat menjadi alternatif yang sehat. Bila memang harus memberikan makanan produk industri, carilah yang relatif aman dan jelas halal. Berikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana mengapa mereka harus membatasi diri makan makanan kesukaan mereka. Insya Allah mereka bisa mengerti. Kata kuncinya hanya satu : konsisten.
Arini Retnaningsih, penulis tetap Jurnal Halal.

Sumber: www.halalguide.info

Selasa, 16 November 2010

Resep-Resep Masakan Berbahan Daging Sapi/Kambing


Menjelang Idul Adha 1431H ini, beberapa resep masakan berbahan daging kambing/sapi bisa dicoba. Silakan klik resep-resep di bawah ini
Sate Godhog

Sate kambing bumbu komplit
Soto Daging
Tongseng Daging
Sop Buntut
Semoga bermanfaat. Selamat mencoba.......



sate godhog, sate kambing, sop buntut, krengsengan, soto daging, makanan sehat, hpa, resep masakan, kuliner

Herba Sehat: Dandang Gendis untuk Kencing Manis

Dandang Gendis/Ki Tajam
Clinacanthus nutansLindau

Herba Sehat - Dandang Gendis/Ki Tajam


.
Ki tajam disebut Clinacanthusnutans Lindau atau Clinacanthus burmanii termasuk ke dalam famili tumbuhan Acanthaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah ki tajam, dandang gendis atau gendis.


Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia, yang sudahdiketahui antara lain :

- saponin
- polifenol.

Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat:

- mengefektifkan fungsi kelenjar tubuh,
- meningkatkan sirkulasi
- diuretik,
- anti demam.
- anti diare

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANYA
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1. Susah kencing.
Daun segar 15 gram,direbus dengan air 1 gelas selama 15 menit, dinginkan kemudian disaring, minum sekaligus.
2. Kencing manis.
Daun segar 7 lembar (sakit ringan / gejala awal) atau 21 lembar (sakit berat ) direbus dengan air 2 gelas sampai tinggal satu gelas, dinginkan, minum dua kali sehari.
3. Disentri.
Daun segar segenggam direbus dengan 5 gelas air jadi 3 gelas, minum 3 x 1 gelas.

Catatan :
Resep nomordua tidak tercatat dalam literatur tetapi biasa digunakan di Jawa.
- Efek abortivum tanaman ini belum diketahui oleh karena itu wanita hamil sebaiknya tidak menggunakan obat ini.

CARA BUDIDAYA 
Perbanyakan tanaman menggunakan stekPemeliharaan tanaman ini mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar. Tanaman ini menghendaki tempat yang cukup matahari.



Catatan:
-pembaca di sekitar Cibinong-Bogor yang membutuhkan tanaman ini, bisa mampir ke kediaman pengasuh blog ini. Silakan mengambil batang untuk di-stek dengan cuma-cuma. (silakan email: wikuherba@gmail.com )

dandang gendis, diabetes, diabetes mellitus, kencing manis, disentri, Clinacanthus nutansLindau, ki tajam, makanan sehat, herba sehat, HPA





Senin, 15 November 2010

Krengsengan Daging


Krengsengan daging adalah salah satu masakan berbahan daging yang cukup mudah dibuat. Biasanya yang digunakan adalah daging kambing. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan daging sapi, atau domba. Jenis bumbu yang digunakan pun bermacam, ada yang menggunakan petis (biasanya gaya Jawa Timur), dan juga tidak menggunakan petis.
Kali ini, yang ditampilkan adalah krengsengan yang tidak menggunakan petis. Cara membuatnya pun sangat mudah.
Bahan:
  • daging 500gr
  • minyak untuk menumis
  • kecap manis 3sdm
  • air 300ml
Bumbu halus:
  • bawang merah 8 butir
  • bawang putih 4 butir
  • merica biji 1 sdm
  • kemiri 5 butir
  • pala 1/2 sdt
  • gula merah 2 sdm
  • cabe rawit merah
  • garam secukupnya
Cara memasak:
  • daging dipotong-potong dadu ukuran kecil
  • semua bumbu dihaluskan, lalu ditumis
  • setelah harum, potongan daging dimasukkan, diaduk agar terlapisi rata oleh bumbu
  • kemudian air dimasukkan
  • setelah kuah agak mengental, tuangkan kecap manis, ratakan, lalu tunggu kuah mendidih.
Krengsengan siap dihidangkan
Catatan:
  • jika disiapkan untuk anak-anak yang tidak menyukai rasa pedas, cabe rawit tidak perlu dihaluskan, cukup utuh  dimasukkan ke masakan sebelum kecap dituangkan.


Minggu, 14 November 2010

Tongseng Daging


Tongseng
Tongseng adalah salah satu bentuk olahan dari daging, biasanya daging kambing, ditemani kol dan tomat hijau sebagai penyegar. Biasanya warung-warung yang menjual sate dan gule kambing juga menyediakan pula masakan ini karena tongseng ini akan lebih lezat lagi bila memanfaatkan kuah gule.
Jenis kuahnya pun bermacam, ada yang menggunakan santan, ada yang santan cair, ada juga yang tidak menggunakan santan. Kali ini, resep yang disajikan adalah tongseng kambing menggunakan santan cair/kuah gule.
Dihidangkan bersama nasi putih pulen yang masih panas, benar-benar lezaaaaattt...............
Bahan:
  • daging kambing 10 potong bentuk dadu
  • tomat hijau 2 butir, potong agak besar
  • kol, potong kasar
  • santan cair 250ml (bisa juga menggunakan kuah gule)
Bumbu:
  • bawang putih 2 siung, dikeprek, lalu dicacah kasar
  • bawang merah 3 butir, diiris tipis
  • merica bubuk 1 sdt.
  • kecap manis 2 sdm
  • cabe (jika ingin pedas), diulek kasar
  • garam & gula pasir (untuk penguat rasa)
Cara membuat
  • bawang merah dan bawang putih ditumis dengan 3 sdm minyak goreng
  • setelah harum, potongan daging dimasukkan, dimasak hingga berubah warna
  • tuang santan cair (atau kuah gule), merica bubuk, kecap manis sampai mendidih.
  • masukkan kol dan tomat hijau.
  • tambahkan garam dan gula pasir (sedikit saja).
Tongseng siap dihidangkan bersama nasi pulen hangat.
Catatan:
  • daging kambing dapat diganti dengan daging sapi, domba, atau ayam.

Sabtu, 13 November 2010

Pengganti Alkohol Dalam Masakan

Pada jenis-jenis masakan tertentu sering digunakan alkohol seperti arak, ang ciu, wine, mirin dan sebagainya. Salah satu contohnya adalah pada masakan cina, jepang, juga pada pembuatan kue tart. Bahkan pada masakan lokal seperti nasi goreng sering ditambahkan arak. Oleh karena itu diperlukan alternatif pengganti khamr atau minuman memabukkan tersebut dalam masakan. Pengganti ini tentu saja tidak sama persis seperti menggunakan khamr, namun hanya menimbulkan rasa atau aroma yang mirip.
  • Ang Ciu
  • Alternatifnya adalah campuran kecap asin dan perasan jeruk limau
  • Mirin
  • Alternatifnya adalah jus anggur yang dicampur dengan perasan air jeruk lemon.
  • Red Wine
  • Alternatifnya adalah jus anggur, jus cranberry dan jus tomat.
  • Bourbon
  • Alternatifnya adalah ekstrak vanilla, jus cranberry atau jus anggur.
  • Brandy
  • Alternatifnya adalah sirup buah cerry atau selai cerry.
  • Muscat
  • Alternatifnya adalah jus anggur yang ditambah dengan air dan gula putih.
  • Vodka
  • Alternatifnya adalah sari buah apel atau jus anggur dicampur dengan perasan jeruk nipis.
  • White brandy
  • Alternatifnya adalah anggur, sari buah apel, kaldu sayuran maupun air biasa.
  • Apple Brandy
  • Alternatifnya adalah jus apel tanpa pemanis


Artikel ini diambil dari www.halalguide.info

Kamis, 11 November 2010

Sop Buntut










Siapa tidak kenal sop buntut? Buntut, berkuah gurih dengan tambahan kentang, wortel, tomat....... lezaaaat.....
Masakan ini cukup mudah dibuat.
Bahan:
  • Buntut sapi 1.5kg
  • Wortel ukuran sedang 2 batang, kupas, dan potong bundar
  • Kentang 2 butir, potong dengan bentuk sesuai selera, lalu digoreng sebentar saja
  • Daun bawang 2 batang, potong agak besar
  • Daun seledri secukupnya
  • Jahe 2 cm (dikeprek)
  • Bawang putih 7 butir, dikeprek lalu dicacah halus
  • Bawang merah 7 butir, potong tipis digoreng (bawang goreng)
  • Pala bubuk 1/2 sdt
  • Merica 1 sdt
  • Gula pasir
  • Garam
Cara membuat
  • Buntut direbus sampai cukup lunak (bisa menggunakan pressure cooker). Jika menginginkan sop buntut dengan rasa yang berat, air rebusan ini tidak perlu dibuang. Jika yang diinginkan adalah sop buntut dengan rasa ringan, buang air rebusan, rebus ulang buntut.
  • Masukkan wortel, kentang ke dalam rebusan.
  • Sambil menunggu rebusan mendidih, bawang putih ditumis, lalu masukkan juga keprekan jahe ke dalam tumisan (sebentar saja). Tuang tumisan tersebut ke dalam rebusan buntut.
  • Masukkan garam, pala, merica, juga tambahkan sedikit gula (untuk menggantikan fungsi MSG/bumbu perasa).
  • Taburkan daun bawang, daun seledri, dan bawang merah goreng.
Sop buntut siap dihidangkan.
Selamat mencoba......

Catatan:
  • kandungan lemak dalam masakan agar menjadi perhatian bagi penikmat sop buntut ini.


Rabu, 10 November 2010

Manfaat Duwet/Juwet/Jamblang

Uraian :
Jamblang tergolong tumbuhan buah-buahan yang berasal dari Asia dan Australia tropik. Biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh liar, terutama di hutan jati. Jamblang tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl. Pohon dengan tinggi 10-20 m ini berbatang tebal, tumbuhnya bengkok, dan bercabang banyak. Daun tunggal, tebal, tangkai daun 1-3,5 cm. Helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur terbalik, pangkal lebar berbentuk baji, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas mengilap, panjang 7-16 cm, lebar 5-9 cm, warnanya hijau. Bunga majemuk bentuk malai dengan cabang yang berjauhan, bunga duduk, tumbuh di ketiak daun dan di ujung percabangan, kelopak bentuk lonceng berwarna hijau muda, mahkota bentuk bulat telur, benang sari banyak, berwarna putih, dan baunya harum. Buahnya buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, masih muda hijau, setelah masak warnanya merah tua keunguan. Biji satu, bentuk lonjong, keras, warnanya putih. Berakar tunggang, bercabang-cabang, berwarna cokelat muda. Biasanya, buah jamblang yang masak dimakan segar. Rasanya agak asam dan sepat. Kulit kayu bisa digunakan sebagai zat pewarna.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Daging buah rasanya asam manis, sifatnya sejuk, astringen kuat, berbau aromatik. Berkhasiat melumas organ paru, menghentikan batuk, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), memperbaiki gangguan pencernaan, merangsang keluarnya air liur, dan menurunkan kadar glukosa darah (hipoglikemik). Kulit kayu berkhasiat untuk peluruh haid. Hasil penelitian menunjukkan biji, daun, dan kulit kayu jamblang mempunyai khasiat menurunkan kadar glukosa darah (efek hipoglikemik) pada penderita diabetes melitus tipe II. Penelitian di India mendapatkan hasil bahwa buah jamblang potensial sebagai obat kontrasepsi pada pria. Pada percobaan binatang, jamblang dapat mencegah timbulnya katarak akibat diabetes. Jamblang juga menurunkan risiko timbulnya atherosklerosis sampai 60–90% pada penderita diabetes. Hal ini terjadi karena kandungan oleanolic acid pada jamblang dapat menekan peran radikal bebas dalam pembentukan atherosklerosis.
Komposisi :
Jamblang mengandung minyak asiri, fenol (methylxanthoxylin), alkaloid (jambosine), asam organik, triterpenoid, resin yang berwarna merah tua mengandung asam elagat dan tanin.

Pemanfaatan:
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
  • Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, daging buah, dan bijinya. Daging buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan. Jika daging buah dimakan, akan menyebabkan rongga mulut dan lidah berwarna ungu.

INDIKASI
  • Daging buah digunakan untuk pengobatan: - kencing manis (diabetes melitus),- batuk kronis, sesak napas (asma),- batuk rejan, batuk pada TB paru disertai nyeri dada, - nyeri lambung dan diare.
  • Biji digunakan untuk pengobatan:- kencing manis (diabetes melitus), - diare, disentri,- gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung, keram perut,- keracunan strychnine (penawar racun yang tidak spesifik), dan- pembesaran limpa.
  • Kulit kayu digunakan untuk pengobatan: - kencing manis (diabetes melitus), - diare.

CARA PEMAKAIAN
  • Daging buah bisa dimakan secukupnya sebagai buah meja.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Batuk kronis, asma 
  • Cuci buah jamblang segar (15 g) sampai bersih, buang bijinya, lalu makan.  Lakukan tiga kali sehari.
  • Sediakan buah jamblang kering (15 g). Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air sampai seluruh buah terendam, lalu tim sampai matang. Setelah dingin, minum airnya dan makan buahnya sekaligus. Lakukan tiga kali sehari..

Batuk rejan
  • Siapkan buah jamblang kering (15 g), empedu ayam betina (1 buah), dan gula pasir secukupnya. 
  • Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air sampai seluruh bagian terendam, lalu tim sampai matang. Minum airnya dan makan isinya. Lakukan sekali sehari sampai sembuh.

Batuk pada TB Paru disertai nyeri dada
  • Siapkan buah jamblang segar (30 g, jika dipakai buah kering gunakan sebanyak 15 g) dan daun sembung segar (‘Blumea balsamifera) (25 g). 
  • Cuci semua bahan, lalu potong-potong daun sembung seperlunya. 
  • Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan gula pasir (15 g) dan air secukupnya sampai seluruh bahan terendam. Tim sampai matang. 
  • Setelah dingin, minum airnya. Makan buahnya, tetapi bijinya dibuang. Lakukan setiap malam sebelum tidur.

Diare pada anak
  • Siapkan buah jamblang segar yang belum matang dan beras yang sudah digongseng sampai kuning (masing-masing 6 g). 
  • Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air secukupnya sampai semua bahan terendam. Tim sampai matang. Setelah dingin, makan sekaligus. Lakukan tiga kali sehari.

Nyeri lambung
  • Gongseng buah jamblang kering tanpa biji (30 g) sampai berbau harum. 
  • Masukkan ke dalam mangkuk, tambahkan air secukupnya sampai semua bahan terendam, lalu tim sampai matang. Setelah dingin, makan seluruhnya. Lakukan tiga kali sehari, selama 10 hari.

Sariawan
  • Rebus kulit kayu atau daun secukupnya. 
  • Setelah dingin, gunakan untuk berkumur-kumur. Lakukan 3–4 kali dalam sehari.

Catatan:
  • Sebagian wilayah di Asia Tenggara menggunakan akar jamblang untuk pengobatan ayan (epilepsi).

Kandungan oleanolic acid pada jamblang dan Surinam cherry (Eugenia uniflora) digunakan oleh pengobat tradisional di Amerika Selatan untuk mengurangi kerusakan pada jantung dan hati penderita kanker yang mendapat pengobatan kemoterapi doxorubicin.
Jamblang dan spesies lainnya (Eugenia caryophyllata) yang dimasak mengandung senyawa yang dapat mengaktifkan enzim glutathione S-transferase di hati. Enzim ini mempunyai khasiat detoksifikasi. Pada percobaan binatang, peningkatan produksi enzim glutathione S-transferase akan menurunkan kejadian kanker lambung sampai mendekati 80%.
Praktisi ayurvedic melaporkan bahwa daging buah jamblang dapat menurunkan kadar gula darah dalam 30 menit. Sementara biji jamblang menurunkan kadar gula dalam 24 jam. Hasil maksimum pencapaian efek hipoglikemik dari jamblang memerlukan sepuluh hari pengobatan.

Sumber:  http://www.iptek.net.id

Senin, 08 November 2010

Prasangka Baik

„Wahai istriku, sesungguhnya di kota Madinah ini sedang tersebar berita tentang Ummul Mukminin Aisyah. Bagaimanakah pendapatmu tentang berita itu ? "

Berita Bohong
Kalimat pertanyaan diatas adalah pertanyaan Abu Ayyub kepada istrinya tentang berita bohong yang sedang menghangat di kota Madinah tentang Ummul Mukminin Aisyah ra yang dituduh berbuat serong dengan Safwan bin Mu’atthal As-Silmi. Tuduhan tersebut dilontarkan oleh kaum munafiqin yang dikepalai oleh Abdullah bin Ubay bin Salul. Mereka adalah sebagian penduduk Madinah yang tidak suka akan kehadiran kaum Muslimin yang berhijrah ke kota Madinah.

Peristiwa ini berawal saat Aisyah ra tertinggal dari rombongan Rasulullah ketika beliau kembali dari peperangan melawan bani Musthaliq. Aisyah yang tertinggal dari rombongan, ditemukan oleh Shafwan yang bertugas berjalan di belakang pasukan. Ketika Shafwan menemukan Aisyah yang sedang terbaring berselimutkan kainnya, Shafwan bertanya,
„Mengapa Anda tertinggal ?"

Shafwan segera mendekatkan untanya pada Aisyah dan mempersilahkan beliau untuk menaikinya. Shafwan kemudian menuntun onta yang ditunggangi Aisyah melanjutkan perjalanan menuju Madinah. Melihat peristiwa ini, kaum munafiqin tidak mau kehilangan kesempatan untuk menjatuhkan kehormatan keluarga Rasulullah dengan mengeksploitasi peristiwa itu dan melontarkan tuduhan yang sangat keji.

Bagaimanakah sikap kaum muslimin ketika mereka mendengar berita yang belum diketahui kebenarannya tersebut, yang dilontarkan oleh kaum munafiqin terhadap Ummul Mukminin Aisyah dan Shofyan ?

Sikap kaum muslimin
Kaum muslimin pada waktu itu terbagi dua dalam menanggapi kasus tersebut. Ada yang yakin bahwa berita tersebut hanyalah fitnah orang-orang yang tidak suka kepada keluarga Rasulullah saw., ada pula yang secara langsung atau tidak langsung membenarkan berita tersebut lewat kata-kata dan sikap mereka. Keluarga sahabat Abu Ayyub termasuk kedalam kelompok kaum muslimin yang berprasangka baik kepada Aisyah dan Safwan. Berikut ini adalah petikan dialog antara Abu Ayyub dan istrinya tentang kasus diatas :
„Wahai istriku, sesungguhnya di kota Madinah ini sedang tersebar berita tentang Ummul Mukminin Aisyah. Bagaimanakah pendapatmu tentang berita itu ? "
Istri abu Ayyub berbalik bertanya, „Wahai suamiku, andaikan engkau menjadi Shafwan apakah engkau pernah berpikir untuk melakukan perbuatan serong dengan Ummul Mukminin Aisyah ?"
„Tentu saja tidak !", jawab Abu Ayyub.
„Wahai suamiku, jika aku menjadi Aisyah, aku pun tidak akan pernah berpikir untuk mengkhianati Rasulullah. Dan ketahuilah, bahwa Shafwan itu jauh lebih baik daripada engkau, dan Aisyah itu jauh lebih baik daripada aku. Jika terhadap kita saja hal itu tidak mungkin terjadi, bagaimana mungkin hal itu terjadi orang-orang yang lebih baik dari kita ? (yaitu Shafwan dan Aisyah)".

Bagaimana seharusnya bersikap ?

 
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. 49:12)

Allah menyebutkan bahwa sebagian dari prasangka adalah dosa. Memang benar, karena pada kenyataannya prasangka itu hampir selalu mengikuti keinginan hawa nafsu. Ketika seseorang mendapatkan sesuatu berita „negativ" (yang belum pasti kebenarannya), maka dengan sigapnya syaitan duduk disampingnya, menambahi berita itu dengan beribu macam dugaan dan menbisikannnya ke dalam hati manusia.
Menyadari hal tersebut, hendaklah kita segera menepis segala lintasan pikiran, dugaan, prasangka (atau entah apa lagi namanya), sehingga kita tidak terjerumus ke dalam dosa dan segera beristighfar minta ampun kepada Allah.

Selanjutnya Allah pun melarang kita kaum muslimin mencari-cari kesalahan orang lain (apalagi saudara sendiri) dan menggunjing mereka, hingga Allah memisalkan perbuatan tersebut seperti memakan daging saudara sendiri. Siapakah yang sudi memakan daging seperti itu ?

Jika kita kebetulan mendengar sesuatu hal tentang saudara kita, yang belum teruji kebenarannya, maka wajiblah bagi kita untuk mendahulukan prasangka baik (husnudzon) sebelum prasangka buruk (su’udzon), seperti yang dicontohkan oleh keluarga Abu Ayyub diatas. Prasangka baik inilah yang akan menjadikan hubungan persaudaraan (ukhuwah) semakin erat dan melindungi kita dari penyakit hati iri dan dengki terhadap saudara seiman.

Ikatan persaudaraan yang dilandasi oleh iman, yang terlindung dari gerogotan prasangka buruk dan kedengkian inilah yang akan mampu membangun bangunan Islam yang tahan menghadapi serangan panas, hujan dan badai.

Nisaa
Sumber : Al-Qur'an, Sunnah, Shiroh Nabi


diambil dari http://nisaonline.tripod.com/naskah/9605ut.htm